Minggu, 07 Agustus 2011

Lirik lagu Tony Q Rastafara - Waiting Tresto

Waiting Tresno
Tony Q Rastafara

pertama beta mengenalmu
rasanya biasa – biasa saja
kedua berteman denganmu
lama – lama ku jatuh hati padamu
bercanda tawa bersama
bahagia karna saling suka
kadang cemburu mewarnai hari – hari
kita berdua
witteng tresno jalaran soko kulino
kata orang jawa
intro:
pertama beta mengenalmu
rasanya biasa – biasa saja
kedua berteman denganmu
lama – lama ku jatuh hati padamu
bercanda tawa bersama
bahagia karna saling suka
kadang cemburu mewarnai hari – hari
kita berdua
witteng tresno jalaran soko kulino
kata orang jawa
witteng tresno jalaran soko kulino
kata orang jawa
witteng tresno jalaran soko kulino
jarene wong jowo

Lirik lagu Tony Q Rastafara - Don't Worry

Don’t Worry

Mentari pagi beri salam lagi
Suara burung ku sambut hari berganti
Bob marley masih bernyanyi don't worry you yeah..

Jalani semua dengan apa adanya
Biarlah waktu bicara bawa takdirnya
Yo kita lapangkan dada
Don't worry you yeah….

Buatlah hidup ini seindah mungkin
Gak perlu disesali
Bikin saja happy
Mengalir nikmati jangan beban di hati
Yo kita nyanyi bersama

Don't worry you yeah….
Don't worry you yeah….

intro: over tune

Jalani semua dengan apa adanya
Biarlah waktu bicara bawa takdirnya
Yo kita lapangkan dada
Don't worry you yeah….

Buatlah hidup ini seindah mungkin
Gak perlu disesali
Bikin saja happy
Mengalir nikmati jangan menyiksa diri
Yo kita nyanyi bersama

Don't worry you yeah….
Don't worry you yeah….
Don't worry you yeah….
Don't worry you yeah….
Don't worry you yeah….
Don't worry you yeah….
Don't worry you yeah….

Rabu, 03 Agustus 2011

sejarah reggae

Tahun 1968 banyak disebut sebagai tahun kelahiran musik reggae. Sebenarnya tidak ada kejadian khusus yang menjadi penanda awal muasalnya, kecuali peralihan selera musik masyarakat Jamaika dari Ska dan Rocsteady, yang sempat populer di kalangan muda pada paruh awal hingga akhir tahun 1960-an, pada irama musik baru yang bertempo lebih lambat : reggae. Boleh jadi hingar bingar dan tempo cepat Ska dan Rocksteady kurang mengena dengan kondisi sosial dan ekonomi di Jamaika yang sedang penuh tekanan.

Kata “reggae” diduga berasal dari pengucapan dalam logat Afrika dari kata “ragged” (gerak kagok–seperti hentak badan pada orang yang menari dengan iringan musik ska atau reggae). Irama musik reggae sendiri dipengaruhi elemen musik R&B yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean (Calypso, Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika yang disebut Mento, yang kaya dengan irama Afrika. Irama musik yang banyak dianggap menjadi pendahulu reggae adalah Ska dan Rocksteady, bentuk interpretasi musikal R&B yang berkembang di Jamaika yang sarat dengan pengaruh musik Afro-Amerika. Secara teknis dan musikal banyak eksplorasi yang dilakukan musisi Ska, diantaranya cara mengocok gitar secara terbalik (up-strokes) , memberi tekanan nada pada nada lemah (syncopated) dan ketukan drum multi-ritmik yang kompleks.

Teknik para musisi Ska dan Rocsteady dalam memainkan alat musik, banyak ditirukan oleh musisi reggae. Namun tempo musiknya jauh lebih lambat dengan dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol. Karakter vokal biasanya berat dengan pola lagu seperti pepujian (chant), yang dipengaruhi pula irama tetabuhan, cara menyanyi dan mistik dari Rastafari. Tempo musik yang lebih lambat, pada saatnya mendukung penyampaian pesan melalui lirik lagu yang terkait dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan sosial politik humanistik dan universal.

Album “Catch A Fire” (1972) yang diluncurkan Bob Marley and The Wailers dengan cepat melambungkan reggae hingga ke luar Jamaika. Kepopuleran reggae di Amerika Serikat ditunjang pula oleh film The Harder They Come (1973) dan dimainkannya irama reggae oleh para pemusik kulit putih seperti Eric Clapton, Paul Simon, Lee ‘Scratch’ Perry dan UB40. Irama reggae pun kemudian mempengaruhi aliran-aliran musik pada dekade setelahnya, sebut saja varian reggae hip hop, reggae rock, blues, dan sebagainya.